top of page
Logo PSN Full.png
Logo PSN Fav Icon.png

Sistem Penjualan Konsinyasi, Inilah Arti dan Contohnya!

Sistem Penjualan Konsinyasi: Pengertian, Peran, Keuntungan, dan Contohnya

Dalam dunia bisnis, khususnya perdagangan, ada banyak metode penjualan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko. Salah satunya adalah sistem penjualan konsinyasi. Metode ini cukup populer di kalangan pelaku usaha, terutama yang ingin memperluas distribusi produk tanpa harus menanggung biaya operasional yang besar.


1. Pengertian Sistem Penjualan Konsinyasi

Penjualan konsinyasi adalah suatu sistem di mana pemilik barang (konsinyor) menyerahkan barang kepada pihak lain, yaitu penjual (konsinyi), untuk dijualkan kepada konsumen akhir. Barang-barang yang belum terjual tetap menjadi milik konsinyor, dan baru akan dibayar oleh konsinyi setelah barang tersebut laku.

Sistem ini tidak melibatkan transaksi jual beli secara langsung antara pemilik barang dan penjual, melainkan bentuk kerja sama dengan sistem bagi hasil. Dengan begitu, penjual tidak perlu membeli barang di awal dan hanya membayar berdasarkan jumlah barang yang berhasil dijual.


2. Peran Pihak-Pihak dalam Konsinyasi


a. Pemilik Barang (Konsinyor)

Konsinyor adalah pihak yang memiliki barang dan menyerahkannya kepada penjual untuk dijualkan. Tanggung jawab konsinyor meliputi:

  • Menyediakan barang.

  • Menetapkan harga jual dan skema pembagian keuntungan.

  • Menarik kembali barang yang tidak terjual.


b. Penjual (Konsinyi)

Konsinyi adalah pihak yang menjualkan barang milik konsinyor kepada konsumen. Tugas utamanya:

  • Menyediakan tempat/display untuk menjual barang.

  • Melaporkan penjualan secara berkala.

  • Menjaga kualitas barang selama berada di tempatnya.


3. Keuntungan Sistem Konsinyasi


a. Keuntungan bagi Pemilik Barang (Konsinyor)

  • Perluasan pasar: Produk dapat dipasarkan di banyak tempat sekaligus.

  • Efisiensi biaya: Tidak perlu membuka toko sendiri atau menyewa tempat.

  • Risiko rendah: Barang yang tidak terjual bisa ditarik kembali.


b. Keuntungan bagi Penjual (Konsinyi)

  • Tanpa modal besar: Tidak perlu membeli stok barang di awal.

  • Variasi produk: Dapat menjual berbagai jenis produk tanpa harus investasi besar.

  • Minim risiko kerugian: Hanya menyetor hasil dari barang yang terjual.


4. Pembagian Keuntungan

Dalam sistem konsinyasi, keuntungan biasanya dibagi berdasarkan persentase yang disepakati kedua belah pihak. Misalnya:

  • Konsinyor mendapatkan 70% dari harga jual.

  • Konsinyi mendapatkan 30% sebagai komisi atau fee penjualan.

Namun, skema pembagian bisa disesuaikan tergantung negosiasi dan jenis produk.


5. Contoh Sistem Penjualan Konsinyasi

Contoh paling umum dari sistem ini dapat ditemukan di industri fashion. Misalnya, seorang desainer pakaian menitipkan koleksi bajunya di butik milik orang lain. Butik akan men-display produk tersebut dan hanya membayar kepada desainer jika produk tersebut terjual.

Comments


bottom of page